Perjalanan Komunitas Atheist Yang Sama Dengan Perkembangan Judi Online

Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, berbicara soal atheist bukan lagi hal yang ditutup-tutupi. Pasalnya, perkembangan era ini justru menjadikan tidak sedikit orang yang telah memiliki kepercayaan kepada Tuhannya justru berpaling, memilih menjadi seorang atheist. Hal ini juga yang terjadi pada perkembangan dunia judi, dimana pemain judi memilih berpaling ke sebuah sistem permainan judi yang sulit diterima dengan akal sehat, yaitu judi online.

Bagaimana atheist itu muncul, banyak orang mengaitkannya dengan negara-negara yang tentunya memiliki adat dan budaya turunan nenek moyang yang sangat kental. Uniknya, paham tidak bertuhan ini justru ditemukan awal mulanya di berbagai negara Asia Timur dimana negara-negara tersebut memilki filosofi hidup yang lebih beretika.

China, Hongkong, dan Jepang merupakan contoh dari negara-negara dengan persentase penduduk penganut paham atheist cukup banyak. Bisa dikatakan bahwa orang-orang yang percaya dan menyembah Tuhan disana jumlahnya sekitar tidak lebih dari 30 persen. Mereka menganggap diri mereka bukan berasal dari Tuhan, oleh sebab itu mereka menyembah dewa-dewa yang mereka ciptakan sendiri hingga muncullah paham ini di tengah-tengah kehidupan mereka.

Begitu halnya terjadi pada judi online. Seperti yang sudah dikenal, negara-negara di Asia Timur cenderung memiliki budaya yang tinggi akan etika. Namun, fakta mengatakan bahwa permainan judi konvensional hadir dari tempat ini. Cikal bakal permainan judi daring saat ini ditemukan dan disebarluaskan oleh orang-orang dari Asia Timur tersebut. Tidak heran jika Cina dan Hongkong memiliki kasino terlaris di dunia.

Bagi banyak orang, fenomena berkembangnya paham tidak bertuhan ini terkesan menakutkan. Akan tetapi, banyak yang menyuarakan bahwa hal tersebut adalah hak asasi setiap manusia dan tidak perlu diperdebatkan. Pasalnya, ada satu kesaksian dimana seorang anak muda yang sangat aktif melakukan ibadah, di pertengahan jalan hidupnya, dia memilih meninggalkan keimanannya tersebut.

Ini adalah sebuah langkah besar karena dikatakan bahwa memiliki iman kepada Tuhan mampu membuat nyaman dan damai dalam diri setiap pribadi. Jika akhirnya langkah menjadi seorang atheis ini diambil, maka orang tersebut sudah bisa menikmati kehidupannya dengan cara mandiri dan tidak bergantung kepada sang pencipta.

Inilah yang terjadi di dunia perjudian. Dulu, orang-orang berbondong-bondong untuk bermain judi di sebuah casino karena dirasa lebih aman dan nyaman. Sekarang sebaliknya, para penjudi tersebut akhirnya memilih untuk bermain judi secara online. Alasan ini yang membuat perusahaan kasino memilih mengambil langkah besar dengan menciptakan sebuah inovasi.

Inovasi yang ditemukan pada akhirnya mengubah cara pandang pemain judi, dimana mereka bisa bermain judi tanpa melakukan kegiatan lainnya seperti berkendara, mengantri, dan lain sebagainya. Hal ini sama dengan orang atheist yang lalu memiliki cara pandang berbeda tentang sebuah arti ketuhanan itu sendiri.

Baca juga : Prinsip Hidup Dan Pemikiran Seorang Atheis

Perjalanan Komunitas Atheist Yang Sama Dengan Perkembangan Judi Online

Apakah Pergi Ke Tempat Ibadah Masih Jaman? Apakah Judi Online Lebih Kekinian?

Pertanyaan ini sungguh menggelitik para kritikus keagamaan. Ketika era belum berganti dan belum sebebas sekarang ini, maka orang-orang sangat antusias untuk pergi ke tempat ibadah, bertemu dengan kawan seiman, dan melakukan kegiatan-kegiatan dengan dasar agama. Hingga pada akhirnya muncul satu pernyataan bahwa manusia tidak perlu membuang waktu untuk menyembah yang tidak terlihat.

Dengan pernyataan ini, bisa disimpulkan bahwa paham atheist sudah semakin berkembang. Banyak orang mulai berfikir bahwa tidak relevan jika seseorang mau membuang waktu hanya untuk melakukan satu kegiatan keagamaan. Sehingga, orang-orang mulai berpikir bahwa pergi ke tempat ibadah sudah tidak jaman.

Jika dikaitkan dengan dunia perjudian, hal ini hampir sama. Banyak pemain judi sekarang tidak tertarik dengan bangunan bernama casino dan isi didalamnya. Hal ini dikarenakan judi bisa dilakukan dengan sistem online. Karena kemudahannya, pemain judi sakarang ini berceloteh bahwa kasino dan isinya sudah ketinggalan jaman karena dirasa tidak fleksibel dan kurang memenuhi keinginan pemain.

Jika seorang atheist pergi meninggalkan agama dan iman kepada Tuhannya, maka ada berbagai alasan yang bisa digali dari keputusan mereka. Banyak orang-orang atheist yang bercerita bahwa dalam kehidupan beragama, justru mereka kehilangan kedamaian batin. Ada juga yang justru membuat kesimpulan demi kesimpulan bagaimana keimanan dan agama hanyalah sebuah konspirasi.

Memang, banyak kaum atheist yang bermula dari sebuah kekecewaan pada satu agama tertentu. Namun, tidak sedikit yang mengatakan bahwa agama dan Tuhan adalah hal yang sulit dipercaya keberadaannya. Salah satu dari orang atheist sempat menyampaikan bahwa kehidupan manusia beragama seperti berada di dalam ruangan dengan benteng yang kokoh tanpa bisa melihat hal-hal lain di luar hal supranatural.

Ternyata, kaum atheist sendiri memiliki perjalanan hidup yang unik hingga akhirnya memutuskan menjadi seorang atheist. Sama halnya dengan pemain judi yang sudah mulai bermain sejak jaman kasino masih berjaya. Entah dengan alasan apapun, saat ini pemain judi merasa bahwa ilmu dan pengetahuan tentang judi semakin terbuka lebar dengan sistem online.

Bahkan, ketika para pemain judi meninggalkan casino dan memilih bermain dengan cara online, mereka mendapatkan kepuasan yang jauh lebih banyak dibandingkan saat mereka bermain di casino. Bisa dikatakan bahwa atheist memiliki persamaan dengan penjudi masa kini. Mereka meninggalkan Tuhan, penjudi meninggalkan casino.

Salah satu sumber mengatakan bahwa penganut paham atheist tidak hanya orang-orang dengan usia yang cukup dewasa. Ditemukan bahwa banyak anak-anak remaja memutuskan untuk memilki kehidupan sebagai seorang atheist. Tentu saja hal ini sangat mengejutkan dimana para remaja belum mengetahui secara dalam paham ini.

Perjalanan Komunitas Atheist Yang Sama Dengan Perkembangan Judi Online

Selain itu, orang-orang dengan paham atheist ini sangat beragam. Bisa ditemukan bahwa tidak ada kesenjangan jumlah antara pria dan wanita. Jika pria berkisar 50 persen, maka wanita yang memilih paham atheist memiliki persentase sekitar 43 persen. Angka yang sangat dekat bahkan tidak terpaut jauh. Begitu juga untuk usia dibawah 20 tahun dan di atas 50 tahun, tidak ada perbedaan jauh mengenai siapa penganut atheist itu sendiri.

Sama dengan judi di era saat ini, permainan judi dengan sistem daring memikat hati orang-orang, baik muda maupun tua. Jika dulu, para wanita enggan pergi ke kasino untuk bermain judi, dengan judi online  anda bisa menikmati berbagai jenis permainan casino  online seperti roullete, baccarat, poker, slot dengan bebas. Sistem online membuka kesempatan bagi orang-orang yang dulu tidak pernah terlihat di kasino, sekarang justru jago dalam bermain.

Tidak pernah terbayangkan bahwa jaman akan berubah sedemikian rupa. Dimana orang-orang yang selalu percaya dan mengandalkan Tuhan sekarang berpaling meninggalkan penciptanya dan memilih menganut satu paham anti Tuhan. Begitu juga dengan judi online, dulu kasino selalu diagung-agungkan hingga bermunculan kasino-kasino baru di berbagai penjuru dunia. Namun, sekarang mereka bermain hanya dengan menggunakan gadget.

Baca juga : Ini Mengapa Judi Online dan Forum Komunitas Kota Modena Sama-sama Dibutuhkan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)