Pemicu Melonjaknya Pengikut Ateis di Amerika
Pemicu Melonjaknya Pengikut Ateis di Amerika – Pengikut Ateis di Amerika Sindikat yang hadapi kenaikan amat cepat sebagian tahun terakhir. Tidak dituturkan berapa persen pengikut Ateis dari jumlah masyarakat Amerika dikala ini. Tetapi bagi jurnalis CNN yang melaksanakan riset, dekat belasan persen dari para pendeta yang berceramah di gereja tiap minggu sebetulnya merupakan pengikut Ateis. Bila jumlahnya belasan persen, berarti dapat menggapai sebagian ribu pendeta yang nyatanya menyakini kalau Tuhan tidak terdapat ataupun tidak yakin pada Tuhan. Pahamnya diucap ateisme sebaliknya penganutnya diucap Ateis.
Pemicu Melonjaknya Pengikut Ateis di Amerika
outcampaign – Pertanda kenaikan cepat pengikut Ateis di Amerika itu jadi perhatian media massa. Kasus- kasusnya menggemparkan sebab statment diri selaku Ateis dikatakan dengan cara terbuka; terlebih itu terjalin pada arahan agama Kristen ataupun para pendeta. Bila tadinya, ateisme terkini jadi artikel di dalam komunitas agama serta spesialnya para pendeta, saat ini jadi Ateis telah ialah opsi serta diklaim dengan cara terbuka, tercantum oleh arahan agama. Kenaikan pengikut Ateis yang amat cepat bagus di Amerika ataupun di bermacam tempat lain semacam Eropa serta apalagi di Saudi Arabia serta Indonesia membuat era ini kemudian dinamai“ The Age of Atheism” ataupun era ateisme.
Baca juga ; Kaum Ateis di Pakistan Merasa Terancam
Kelangsungan perpindahan dari figur agama ke Ateis ini seragam dengan pertanda pengakuan warga serta negeri Amerika serta negara- negara Barat yang lain kepada pernikahan sesama tipe kemaluan ataupun perkawinan kalangan homoseksual. Dulu pernikahan sesama tipe sedang jadi artikel ataupun dicoba dengan cara tidak terbuka, namun saat ini orang telah menyatakannya dengan cara terbuka, serta warga serta negeri dengan cara sah menerimanya. Ini ialah pertanda era; suatu pergantian radikal kepada prinsip- prinsip ataupun nilai- nilai anutan agama serta warga. Kenaikan ateisme ini pula berbarengan dengan bangkitnya radikalisme agama yang menabur teror di mana- mana.
Negasi kepada kehadiran Tuhan ataupun jadi Ateis di negara- negara Barat diakibatkan oleh 4 perihal penting. Awal, kekalahan agama serta“ Tuhan” yang tidak sanggup menanggapi tantangan rasionalisme dengan penemuan- penemuan ilmu wawasan serta teknologi( IPTEK). Kedua, situasi kehidupan tiap hari dengan gejala kelimpahan ekonomi serta keselamatan hidup yang membuktikan kehabisan keinginan kepada Tuhan. Di mari kedudukan humanisme serta materialisme amat berarti. Pernyataan kalau agama cuma buat orang lemas ataupun orang miskin serta mengidap nampak legal. Ketiga, kenyataan kehidupan pemeluk berkeyakinan yang mengecewakan, semacam radikalisme serta bentrokan dengan kekerasan yang berlatar agama. Keempat, ketidakmampuan serta kekalahan pribadi- pribadi berhubungan dalam menguasai, mendalami serta merasakan khasiat agama serta intimasi ataupun kedekatannya dengan Tuhan.
Resiko Penyataan Diri selaku Ateis
Di dalam warga dengan budaya- agama khusus, semacam Kristen ataupun Islam, nyatanya terdapat resiko ataupun penghukuman yang dirasakan oleh seorang yang membenarkan diri selaku Ateis ataupun mengatakan sokongan serta belas kasih kepada ateisme. Selaku ilustrasi, pengalaman seseorang mantan pastor di Amerika yang kehabisan profesi, ditolak komunitas gereja serta dibiarkan keluarga. Pasti penghukuman itu bisa dimaklumi sebab ateisme nyata berlawanan dengan anutan prinsipil gereja, kalau Tuhan itu terdapat serta dipercayai.
Tetapi untuk masyarakat warga yang tidak bekerja di aspek keimanan, bukan figur agama, ganjaran sosial itu nampak tidak legal. Ini sebab ganjaran sosial kepada masyarakat warga biasa yang tidak terpaut dengan profesi dalam komunitas agama tidak hendak mempengaruhi. Warga Barat biasanya menghormati opsi orang dalam berkeyakinan ataupun tidak berkeyakinan serta jadi Ateis. Petimbangan logis serta hak asas orang lebih dipergunakan dibandingkan agama. Kesusastraan yang mengangkat ateisme pula banyak tersebar. Sebab itu memanglah di Amerika ataupun biasanya di Barat, ateisme telah lama menggejala.
Di Timur Tengah, spesialnya Saudi Arabia, ateisme pula hadapi kenaikan. Itu ditunjukkan oleh kian banyaknya sokongan kepada ateisme yang di informasikan lewat alat sosial. Terdapat yang dikenal warga serta penguasa kemudian dihukum semacam yang terjalin di Irak serta Arab Saudi. Tetapi banyak yang tidak dikenal biasa sebab di informasikan dengan cara tersembunyi. Aksi serta penyebaran ateisme di banyak tempat hadapi kenaikan penting, bersamaan dengan penyebaran radikalisme agama. Ini sebab dorongan alat alat sosial yang sudah masuk serta mempengaruhi warga bumi apalagi hingga di pelosok- pelosok negara.
Gimana Indonesia?
Di Indonesia, statment terbuka selaku Ateis belum terjalin. Tetapi begitu, terdapat pertanda kenaikan yang cepat pengikut ataupun minimun partisan pada ateisme. Perihal ini dibuktikan oleh pandangan ataupun gagasan yang dilemparkan dalam bermacam peluang serta paling utama alat sosial semacam Twitter serta Facebook. Selaku sarana riset, pengarang sendiri jadi badan dalam sebagian tim dialog Facebook semacam Perbincangan Atheis Indonesia( Mubalig), Perbincangan Ateis+Teis Indonesia, Federasi Sekuler Indonesia serta tim Kesertaan Humanis. Grup- grup ini berbicara Indonesia. Bisa ditentukan, terdapat banyak lagi tim dialog seragam yang belum ditemukan bagus dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa asing.
Dalam grup- grup dialog ini, gagasan humanis serta ateistis sering terbongkar dalam wujud persoalan, statment, pendapat serta coretan. Terdapat yang kelihatannya telah jadi pergumulan serta perenungan mengenai alam sarwa serta Tuhan; terdapat yang berbentuk persoalan kritis kepada anutan agama mengenai Tuhan serta sikap pemeluk berkeyakinan. Keadaan yang mempengaruhi buat menyangkal Tuhan ataupun membenarkan ketiadaan- Nya biasanya merupakan kebangkitan ateisme garis besar, sekularisme, rasionalisme, kekesalan sebab beban orang, frustrasi serta kejenuhan kepada kemunafikan hidup berkeyakinan, serta ketidakmampuan mendalami Tuhan.
Jadi Teis- Ateis Merupakan Pilihan
Berkeyakinan, yakin pada Tuhan ataupun tidak, jadi Teis ataupun Ateis merupakan opsi. Independensi memilah ialah kodrat kemanusiaan. Ateisme merupakan suatu keyakinan serta itu bisa jadi opsi. Tetapi, biasanya orang memilah keyakinan yang menjamin ketenangan serta keselamatan hidup kekal.